Minggu, 22 April 2012

Tentang Data

Data
Berasal dari DATUM yang berarti materi atau kumpulan fakta yang dipakai untuk keperluan suatu analisa, diskusi, presentasi ilmiah, atau tes statistik. Bila dilihat menurut asal sumbernya, data dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu data primer dan data sekunder.  Sehingga setiap penelitan pasti memerlukan data sebagai bahan analisa ..
OK .. Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang data menurut beberapa ahli :
  • WEBSTER NEW WORLD DICTIONARY : Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap
  • WAHYU SUPRIYANTO & AHMAD MUHSIN : Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya
  • ZULKIFFI A. M : Data adalah keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah
  • NUZULLA AGUSTINA : Data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi
  • SLAMET RIYADI : Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari hasil suatu pengamatan. Data dapat berupa angka atau lambang
  • KUSWADI & E. MUTIARA : Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat
  •  LIA KUSWAYATNO : Data adalah kumpulan kejadian/peristiwa yang terjadi di dunia nyata. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari semuanya.
  •  ANHAR : Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar sutu informasi
  • HAER TALIB : Data adalah sekumpulan fakta dan sebuah fakta adalah kenyataan atau kejadian
  • H. J SRIYANTO : Data adalah suatu keterangan atau informasi tentang objek penelitian

Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Wawancara

Teknik Wawancara (1)
Keuntungan :
~ Memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka
~ Pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan
~ Pewawancara dapat melihat kebenaran jawaban melalui gerak-gerik dan raut wajah yang diwawancarai
Kerugian :
~ Membutuhkan waktu yang lama
~ Tergantung dari kepapandaian si pewawancara
~ Dapat mengganggu orang yang diwawancarai

 Teknik Wawancara (2)
* Pertanyaan untuk Wawancara
* Gunakan Bahasa yang baik, sopan dan jelas
* Jangan memasukan pendapat pribadi
* Hindari pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit
* Hindari pertanyaan yang menakutkan
* Hindari pertanyaan yang sifatnya mengkritik
* Mempersiapkan Wawancara
* Aturlah pertemuan dengan orang yang diwawancarai.
* Utarakan maksud dan wawancara
* Atur waktu untuk wawancara
* Buat jadwal wawancara
* Buatlah panduan wawancara (Interview guide)

 Teknik Wawancara (3)
- Melakukan Wawancara
- Mengenalkan diri terlebih dahulu
- Menjelaskan tujuan wawancara
- Menjelaskan peranan yang akan diberikan oleh orang yang akan diwawancarai
- Hilangkan kesan mengintrogasi
- Pewawancara harus mendengarkan dengan teliti
- Jagalah agar wawancara tetap santai
- Jangan memotong omongan orang
- Mintalah ide-ide tambahan yang belum diungkapkan
- Di akhir wawancara, bacakanlah rangkuman dari hasil wawancara.
- Ucapkanlah terima kasih

2. Teknik Observasi

Teknik Observasi (1)
Keuntungan :
~ Cenderung mempunyai keandalan yang tinggi
~ Analis sistem dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan
~ Analis sistem dapat menggambarkan tata letak fisik dari kegiatan-kegiatan
~ Analis sistem dapat mengukur tingkat dari suatu pekerjaan

 Teknik Observasi (2) 
Kerugian :
* Biasanya orang yang diamati merasa terganggu.
* Pekerjaan yang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitan.
* Dapat mengganggu kerja yang dilakukan.
* Orang yang diamati biasanya cendrung melakukan pekerjaan yang lebih baik dan sering menutup-nutupi kejelekan.

Teknik Observasi (3)
Petunjuk Melakukan Observasi 
Yang Harus Dilakukan : 
- Merencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan
- Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer atau pejabat setempat.
- Low profile
- Lengkapilah catatan selama observasi berlangsung
Yang Tidak Harus Dilakukan :
- Mengganggu kerja individu yang diobservasi
- Tidak menekankan pekerjaan yang tidak penting
- Jangan membuat asumsi sendiri

3. Teknik Quesioner

Teknik Quesioner (1) 
Keuntungan :
~ Daftar pertanyaan baik untuk sumber data yang banyak
~ Responden tidak merasa terganggu
~ Daftar pertanyaan relatif lebih efisien untuk sumber data yang banyak karena daftar pertanyaan biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih obyektif.

Teknik Quesioner (2)
Kerugian :
* Daftar pertanyaan tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan.
* Daftar pertanyaan cenderung tidak fleksibel
* Daftar pertanyaan yang lengkap sulit untuk dibuat.

 Teknik Quesioner (3) 
Petunjuk Membuat Daftar Pertanyaan :
- Rencanakan terlebih dahulu fakta-fakta yang ingin dikumpulkan
- Tentukan tipe dari dari daftar pertanyaan.
- Tulisakan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
- Uji daftar pertanyaan ini kepada responden yang kecil terlebih dahulu.

4. Teknik Pengambilan Sampel
Cara Pengambilan Sampel :
~ Secara keputusan (judgemental sampling)
~ Secara static ( statistik sampling)
~ Secara random (judgemental sampling)
~ Secara sistematik (statistik sampling)
~ Secara bertingkat (stratified sampling)


Jenis Data
Dibawah ini adalah klasifikasi, jenis, dan macam data pembagian data dalam ilmu eksak sains statistika/statistik beserta contohnya :
 A. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
 1. Data Primer 
Secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
2. Data Sekunder
Adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.


B. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data 
1. Data Internal
 Adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal  : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
2. Data Eksternal 
Adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.


C. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya 
1. Data Kuantitatif  
Adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ipa 2, dan lain-lain. 
2. Data Kualitatif  
Adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna.Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapanpara ahli terhadap psikopat dan lain-lain.


D. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data 
1. Data Diskrit 
Adalah  data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu arisan, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
 2. Data Kontinyu 
Adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton. 


E. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Cross Section 
Adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2011, data pelanggan PT. kacau sudah  bulan mei 2010, dan lain sebagainya. 
2. Data Time Series / Berkala 
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2009 sampai 2011, dll.


Variabel

Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variable sebagai berikut : 
Hatch & Farhady (1981) : Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Kerlinger (1973) : Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja, dll.
Kidder (1981) : Variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Bhisma Murti (1996) : Variable didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.
Sudigdo Sastroasmoro : Variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lainnya.

Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007) : Variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable. Dengan demikian, variable dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.

Dr.Soekidjo Notoatmodjo (2002) :
• Variable mengandung pengertian ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota – anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.
• Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.
• Misalnya : umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dsb.
Berdasarkan pengertian – pengertian di atas, maka dapat dirumuskan definisi Variabel Penelitian adalah :
Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Kegunaan Variabel Penelitian :
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis
Variabel Penelitian Yang Baik :
• Relevan dengan tujuan penelitian
• Dapat diamati dan dapat diukur
Jenis - Jens Variabel :
Dalam Terminologi Metodologik, dikenal beberapa macam variabel penelitian. Berdasarkan HUBUNGAN ANTARA SATU VARIABLE DENGAN VARIABLE YANG LAIN, maka macam – macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :
1. Variabel Independen
Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable Bebas. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen.
Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain.
Contoh :
“Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…”
Therapi Musik --> Variabel Independen/ Bebas.

2. Variabel Dependen
Sering disebut sebagai Variabel OutPut, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Indogen.
Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent.
Contoh :
“Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…”
Penurunan Tingkat Kecemasan --> Variabel Dependen/ Terikat.


3. Variabel Moderator
Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat. Variabel Moderator disebut juga Variabel Independen Kedua.
Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :
Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.


4. Variabel Intervening
 Dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan “an intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate”.
Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur.
Variabel ini merupakan variabel Penyela/ Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat. Contoh :
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.
5. Variabel Kontrol
 Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental.

Contoh :
Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II. Variabel Bebasnya adalah Metode Pembelajaran, misalnya Metode Ceramah & Metode Demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang ditetapkan adalah sama, misalnya Standard Keterampilan sama, dari kelompok mahasiswa dengan latar belakang sama (tingkat/semesternya sama), dari institusi yang sama. Dengan adanya Variabel Kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II dapat diketahui lebih pasti.


Variabel mempunyai CIRI, yakni : dapat membedakan satu benda dengan benda yang lain dan dapat diukur ..

SKALA NOMINAL --> Membedakan satu kategori dengan kategori lainnya. Contoh : jenis kelamin, agama, ruang (interior, eksterior).
SKALA ORDINAL --> Seperti skala nominal tetapi dapat menunjukkan urutan kategorinya. Contoh : variabel “kenyamanan” yang dapat diurai menjadi 3 kategori : sangat nyaman, nyaman, tidak nyaman.
SKALA INTERVAL --> Interval satu kategori dengan yang lain dapat diketahui. Contoh : variabel “suhu ruang” yang mempunyai skala dari -100, hingga 100 derajat elcius. Tetapi 0 derajat merupakan nilai yang tetap “ada” dalam skala.
SKALA RASIO --> Memiliki nilai absolut “tidak ada” yaitu 0. Variabel “biaya” misalnya memiliki Rp. 0, 00 yang berarti tidak ada biaya.

Referensi :


http://www.gangsir.com/download/5-TeknikPengumpulanData.pdf
http://carapedia.com/pengertian_definisi_data_menurut_para_ahli_info505.html
http://www.scribd.com/doc/34961289/Pengertian-data
meydian_s.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Metopel.6.pdf
http://adityasetyawan.files.wordpress.com/2009/01/variable-penelitian-dan-definisi-operasional-variable2.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar